Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menyampaikan keyakinannya bahwa kesepakatan dagang yang tengah dibahas antara AS dan China akan menghasilkan perjanjian yang adil. Dalam pernyataannya di Gedung Putih pada Rabu (23/4), Trump menegaskan bahwa hubungan perdagangan antara kedua negara telah tidak terkendali di masa pemerintahan sebelumnya, dan kini ia berkomitmen untuk memperbaikinya.
Trump menyampaikan optimismenya bahwa negosiasi dengan China berjalan baik, bahkan menekankan bahwa ia tidak akan bersikap keras terhadap Presiden Xi Jinping. Sebaliknya, Trump ingin menjaga hubungan yang baik dan terbuka, namun tetap menegaskan bahwa kesepakatan harus dicapai demi keberlanjutan perdagangan dengan Amerika Serikat. Ia menambahkan bahwa jika tidak ada kesepakatan, maka pihak AS yang akan menentukan arah kebijakan dagang ke depan.
Ketika ditanya mengenai status negosiasi, Trump menjawab bahwa semua proses sedang berlangsung aktif, dan banyak pihak yang tertarik untuk ikut serta dalam inisiatif perdagangan yang sedang dijalankan oleh pemerintahannya. Ia juga menyatakan bahwa era di mana negara lain bisa dengan mudah mengambil keuntungan dari AS telah berakhir.
Awal April, Trump menaikkan tarif dagang terhadap China dari 84 persen menjadi 125 persen. Ini merupakan bagian dari respons terhadap praktik dagang yang dianggap tidak adil, termasuk isu peredaran fentanil ilegal. Beberapa produk bahkan dikenai tarif gabungan hingga 245 persen akibat bea tambahan seperti tarif Section 301. Meski begitu, Trump menyebutkan bahwa tarif ini akan diturunkan secara signifikan, walau tidak akan sepenuhnya dihapus.