Pada 23 September 2024, Presiden Kolombia, Gustavo Petro, mengeluarkan pernyataan yang mengejutkan terkait situasi di Gaza. Dalam sebuah konferensi pers, ia mengkritik media internasional yang dianggapnya diam terhadap apa yang disebutnya sebagai genosida yang terjadi di wilayah tersebut. Kritik ini menjadi sorotan dunia, mengingat posisi Kolombia dalam konteks politik global.
Media Dikecam karena Kurangnya Peliputan
Petro menegaskan bahwa media mainstream cenderung mengabaikan laporan dan fakta-fakta yang berkaitan dengan kekerasan dan pelanggaran hak asasi manusia yang terjadi di Gaza. Ia berpendapat bahwa berita-berita yang minim mengenai tragedi tersebut memperparah keadaan dan mereduksi kesadaran global terhadap penderitaan rakyat Palestina.
Respons Internasional terhadap Pernyataan Petro
Pernyataan ini memicu berbagai reaksi dari berbagai kalangan, termasuk aktivis hak asasi manusia dan pejabat pemerintah di negara lain. Banyak yang mendukung kritik Petro, sementara yang lain menilai pernyataan tersebut dapat memperburuk hubungan Kolombia dengan negara-negara yang memiliki kepentingan di Timur Tengah.
Mendorong Tindakan Diplomatik
Presiden Kolombia juga menyerukan tindakan diplomatik yang lebih tegas dari negara-negara dunia untuk menghentikan kekerasan di Gaza. Ia menegaskan bahwa solusinya tidak hanya terletak pada kata-kata, tetapi juga harus diikuti dengan aksi nyata untuk menyelamatkan nyawa dan mengakhiri penderitaan yang berkepanjangan.
Kesimpulan
Kritik keras yang disampaikan oleh Presiden Petro ini menunjukkan komitmennya terhadap isu-isu kemanusiaan dan perlunya perhatian global terhadap tragedi di Gaza. Dengan media yang diharapkan lebih responsif, diharapkan dunia dapat melihat dengan jelas realitas yang terjadi dan mendorong tindakan konkret untuk menghentikan kekerasan.