Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, mengungkapkan rasa dukanya atas wafatnya Paus Fransiskus, yang dikenang sebagai paus pertama dari dunia selatan dan juga sebagai simbol suara moral, belas kasih, kerendahan hati, dan keadilan di tengah dunia yang penuh konflik. Dalam unggahannya di media sosial pada Senin (21/4), Anwar menyampaikan bahwa komitmen Paus terhadap pemahaman antar umat beragama, pengelolaan lingkungan, dan pembelaan terhadap kaum marginal menciptakan dampak yang jauh melampaui Gereja Katolik itu sendiri.
Anwar juga memuji Paus sebagai pembela perdamaian yang teguh, yang berupaya membangun jembatan antara iman dan budaya yang berbeda, yang sangat dihargai oleh banyak kalangan, termasuk dunia Islam. Paus Fransiskus sering berbicara dengan jelas mengenai penderitaan di Gaza dan mengingatkan dunia untuk memberikan kasih sayang kepada seluruh korban kekerasan, tanpa memandang di mana pun mereka berada. Paus juga memperjuangkan hak-hak migran dan pengungsi, mendesak komunitas internasional untuk merespons penderitaan dengan kemanusiaan.
Anwar mengungkapkan bahwa dirinya merasa terhormat pernah mengunjungi Paus Fransiskus di awal masa kepemimpinannya di Vatikan. “Atas nama pemerintah dan rakyat Malaysia, saya sampaikan belasungkawa yang mendalam kepada Takhta Suci dan umat Katolik di seluruh dunia, terutama komunitas Katolik di Malaysia,” ujar Anwar. Paus Fransiskus wafat pada Senin pagi di kediamannya di Casa Santa Marta, Vatikan, hanya sehari setelah ia hadir di Lapangan Santo Petrus untuk menyampaikan ucapan Selamat Paskah kepada umat Katolik.