Pada 10 November 2024, setelah kemenangan Donald Trump dalam Pemilu Presiden AS, Jerman mengeluarkan pernyataan keras yang mendesak Uni Eropa untuk memperkuat sistem pertahanannya. Menteri Luar Negeri Jerman, Annalena Baerbock, menyatakan bahwa kemenangan Trump bisa berdampak pada kebijakan luar negeri AS yang lebih fokus pada kepentingan domestik, dan hal ini mengharuskan Eropa untuk lebih mandiri dalam menghadapi ancaman global. Dalam pidatonya, Baerbock menekankan pentingnya memperkuat kebijakan pertahanan Eropa untuk memastikan stabilitas kawasan.
Trump yang kembali terpilih sebagai Presiden AS telah menegaskan komitmennya untuk membawa kebijakan luar negeri yang lebih proteksionis, mengurangi keterlibatan AS dalam urusan internasional, dan lebih fokus pada masalah dalam negeri. Hal ini menambah ketidakpastian bagi negara-negara Eropa yang selama ini bergantung pada aliansi dengan AS dalam hal pertahanan, terutama dalam konteks NATO. Baerbock menyebutkan bahwa dengan arah kebijakan luar negeri Trump yang cenderung “America First”, Eropa harus siap untuk menghadapi potensi perubahan dinamika geopolitik dan meningkatkan kapasitas pertahanannya sendiri.
Menurut Jerman, saat ini Uni Eropa masih sangat bergantung pada NATO, yang sebagian besar dipimpin oleh Amerika Serikat, untuk menjaga stabilitas dan keamanan kawasan. Namun, dengan kemenangan Trump, Jerman dan beberapa negara Eropa lainnya melihat perlunya penguatan kapasitas pertahanan Eropa secara mandiri. Baerbock menyoroti bahwa negara-negara Eropa harus bekerja sama lebih erat dalam hal pengembangan teknologi militer, intelijen, dan pertahanan untuk memastikan mereka tidak sepenuhnya bergantung pada AS jika terjadi ketegangan geopolitik di masa depan.
Beberapa negara Uni Eropa, seperti Prancis dan Polandia, juga telah mengungkapkan kekhawatirannya terhadap perubahan kebijakan luar negeri AS yang lebih terisolasi di bawah kepemimpinan Trump. Mereka menyarankan bahwa Eropa perlu memperkuat kemampuan pertahanan bersama, terutama di tengah meningkatnya ancaman dari Rusia di Eropa Timur dan ketegangan di kawasan Laut China Selatan. Eropa perlu memiliki kebijakan yang lebih independen dan proaktif dalam merespons krisis internasional tanpa bergantung sepenuhnya pada AS.
Untuk mewujudkan hal tersebut, Baerbock menyerukan agar Uni Eropa meningkatkan kerja sama dalam proyek pertahanan, termasuk inisiatif seperti Pengembangan Pertahanan Eropa (EDF) dan Kemampuan Pertahanan Bersama. Diharapkan, melalui program-program ini, negara-negara Eropa dapat lebih meningkatkan kesiapan militer mereka serta membangun kapasitas pertahanan yang lebih kuat, guna menjaga stabilitas kawasan Eropa tanpa mengandalkan dukungan dari AS.
Dengan situasi ini, Jerman berharap dapat mendorong Uni Eropa untuk lebih serius mempersiapkan diri menghadapi potensi ketegangan global yang semakin kompleks.