Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer, pada Kamis (27/2) menyatakan bahwa dirinya dan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, telah sepakat untuk bekerja sama dalam upaya mencapai perdamaian yang “kuat dan adil” bagi Ukraina. Hal ini diungkapkannya dalam konferensi pers bersama Trump di Gedung Putih, di mana ia menegaskan bahwa Inggris siap mengerahkan pasukan dan pesawat tempur jika diperlukan demi mendukung perjanjian damai. Starmer juga menyebut bahwa kerja sama dengan sekutu merupakan langkah utama dalam mewujudkan perdamaian yang berkelanjutan.
Sebelum pertemuan berlangsung, Trump sempat menanyakan apakah Inggris mampu “menghadapi Rusia” tanpa bantuan. Ia berpendapat bahwa Inggris adalah negara yang kuat dan memiliki kemampuan untuk menjaga dirinya sendiri. Namun, Trump juga menegaskan bahwa Amerika Serikat akan selalu siap membantu sekutu dekatnya jika dibutuhkan. Pernyataan tersebut menggarisbawahi hubungan erat antara kedua negara yang selama ini dikenal sebagai sekutu strategis dalam berbagai isu global.
Starmer merespons dengan setuju terhadap pernyataan Trump dan menegaskan bahwa ia bangga dengan negaranya. Ia juga memuji hubungan antara Inggris dan Amerika Serikat sebagai “aliansi terbesar di dunia” serta menegaskan bahwa kedua negara selalu saling mendukung dalam berbagai situasi. Ketika Trump kembali bertanya apakah Inggris dapat menghadapi Rusia sendirian, Starmer tersenyum dan menggelengkan kepala sebelum menjawab, “Benar…”.
Pertemuan antara Trump dan Starmer ini berlangsung di tengah upaya Amerika Serikat untuk menyelesaikan kesepakatan penting dengan Ukraina. Kesepakatan tersebut diharapkan dapat membuka jalan bagi penghentian konflik yang telah berlangsung lama.