Tahun 2025 baru memasuki bulan kedua, namun serangkaian kecelakaan maut yang melibatkan kendaraan besar seperti bus dan truk sudah menelan belasan korban jiwa. Sejumlah peristiwa tragis terjadi di berbagai daerah di Indonesia, mulai dari Tol Cipularang, Ngawi, Batu, hingga Padangsidimpuan.
Berikut adalah beberapa kecelakaan fatal yang telah terjadi sepanjang awal tahun ini.
1. Truk Tak Kuat Menanjak di Tol Cipularang
Kecelakaan pertama yang mencuri perhatian terjadi di KM 97+200 Tol Cipularang arah Bandung pada 5 Januari 2025. Sebuah truk yang tidak kuat menanjak akhirnya mundur tak terkendali dan menabrak sejumlah kendaraan di belakangnya.
Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan ini, tetapi beberapa orang mengalami luka-luka. Insiden ini kembali menyoroti masalah keamanan kendaraan berat di jalur tol yang memiliki medan menanjak.
2. Dua Bus Sumber Group Adu Banteng di Ngawi
Sehari berselang, kecelakaan lain terjadi di Jalan Raya Ngawi-Mantingan, Jawa Timur, pada 6 Januari 2025. Dua bus Sumber Group, yakni Sugeng Rahayu dan Sumber Selamat, terlibat dalam tabrakan frontal alias adu banteng.
Insiden ini juga melibatkan sebuah truk boks, namun beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.
3. Bus Pariwisata Rem Blong di Batu, 4 Orang Meninggal
Pada 8 Januari 2025, tragedi terjadi di Kota Batu, Jawa Timur. Sebuah bus pariwisata Sakhindra Trans mengalami rem blong dan menabrak 10 sepeda motor serta 6 mobil. Akibat insiden ini, empat orang kehilangan nyawa, termasuk seorang ibu dan anaknya yang masih berusia 20 bulan.
Yang lebih mengejutkan, ternyata izin operasional bus ini sudah mati sejak 2020, dan uji kelayakan terakhirnya sudah kedaluwarsa sejak Desember 2023. Fakta ini semakin memperjelas lemahnya pengawasan terhadap kendaraan angkutan umum.
4. Truk Rem Blong di Flores Timur, 3 Orang Tewas
Di Flores Timur, NTT, sebuah truk ekspedisi yang mengangkut sembilan penumpang mengalami rem blong saat menuruni jalan curam pada 8 Januari 2025. Sopir sempat berusaha mengendalikan kendaraan, namun akhirnya membanting setir dan menabrak tebing.
Akibat kecelakaan ini, tiga orang tewas dan beberapa lainnya mengalami luka-luka.
5. Sopir Mabuk Jadi Pemicu Kecelakaan Maut di Majalengka
Kecelakaan tragis lainnya terjadi di Majalengka pada 13 Januari 2025. Sebuah truk yang dikemudikan sopir dalam kondisi mabuk menjadi penyebab tabrakan beruntun yang melibatkan truk, mobil travel, pickup, dan sepeda motor.
Seorang pengendara motor tewas akibat kejadian ini, sementara dua lainnya luka-luka. Sopir truk tersebut bahkan mengakui sendiri bahwa ia mengemudi dalam keadaan tidak sadar.
6. Pelajar Tewas Ditabrak Truk Pupuk di Padangsidimpuan
Di Padangsidimpuan, Sumatera Utara, seorang pelajar berusia 14 tahun meninggal dunia setelah ditabrak truk pupuk yang mengalami rem blong pada 19 Januari 2025.
Sopir berusaha menghindari kecelakaan dengan membanting setir ke arah pemakaman umum, namun sayangnya, korban yang baru saja keluar dari area pemakaman itu menjadi sasaran tak terduga.
7. Kecelakaan Bus Brimob di Tol Pandaan-Malang, 2 Nyawa Melayang
Sebuah bus milik Pusdik Brimob yang mengangkut 31 siswa dan 2 guru dari SMAN 1 Porong, Sidoarjo, mengalami kecelakaan di KM 72 Tol Pandaan-Malang pada 1 Februari 2025.
Akibat kejadian ini, dua orang tewas, termasuk seorang siswi kelas 12. Sebanyak 19 orang lainnya mengalami luka-luka. Dugaan sementara menyebutkan bahwa kecelakaan terjadi akibat kelalaian sopir.
8. Truk Rem Blong di Gerbang Tol Ciawi, 8 Orang Tewas
Kecelakaan paling fatal terjadi di Gerbang Tol Ciawi, di mana sebuah truk rem blong menabrak enam kendaraan pada 3 Februari 2025.
Insiden ini mengakibatkan delapan orang meninggal dunia dan 11 lainnya luka-luka. Bahkan, kecelakaan ini memicu kobaran api besar, yang terlihat dalam rekaman video amatir di lokasi kejadian.
Pemerintah Dinilai Belum Serius Atasi Kecelakaan Kendaraan Berat
Serangkaian kecelakaan ini menunjukkan bahwa masalah keselamatan kendaraan besar masih menjadi pekerjaan rumah besar bagi pemerintah.
Pengamat transportasi Djoko Setijowarno menilai bahwa negara belum serius menangani persoalan ini. Menurutnya, penyebab utama seringnya kecelakaan truk dan bus adalah:
- Penundaan aturan ODOL (Over Dimension Over Load) yang memungkinkan kendaraan beroperasi dalam kondisi tidak layak.
- Standar upah rendah bagi sopir truk, yang sering kali membuat mereka harus bekerja dalam kondisi kelelahan.
- Maraknya pungutan liar di jalanan, yang menambah tekanan bagi para pengemudi.
“Ini adalah masalah yang terus berulang dan tidak pernah ada solusi konkret dari negara. Pemerintah harus lebih tegas dalam menegakkan regulasi untuk menekan angka kecelakaan truk dan bus,” ujar Djoko.
Dengan sederet kecelakaan yang terus terjadi, masyarakat berharap agar pemerintah segera mengambil langkah konkret guna mengurangi angka kecelakaan maut di jalan raya. Jika tidak, nyawa-nyawa tak bersalah akan terus menjadi korban di jalanan.