Yerusalem – Situasi di Israel semakin memanas setelah serangan roket diluncurkan dari wilayah Gaza, memicu sirene peringatan yang meraung-raung di berbagai kota. Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dilaporkan telah dibawa ke tempat aman untuk melindungi keselamatannya.
Serangan ini terjadi setelah ketegangan yang meningkat antara Israel dan Hamas dalam beberapa minggu terakhir. Menurut sumber militer, lebih dari 50 roket diluncurkan ke berbagai wilayah, termasuk Tel Aviv dan Yerusalem. “Kami sedang dalam keadaan siaga tinggi,” ungkap seorang juru bicara militer Israel. Warga di berbagai kota diminta untuk segera berlindung di tempat yang aman.
Pemerintah Israel mengutuk serangan ini dan menyatakan bahwa mereka akan merespons dengan tindakan yang tegas. Dalam konferensi pers, Netanyahu mengungkapkan bahwa keamanan warga Israel adalah prioritas utama. “Kami tidak akan membiarkan terorisme mengancam hidup kami. Tindakan balasan akan segera dilakukan,” tegasnya.
Akibat serangan tersebut, banyak warga yang berhamburan menuju tempat perlindungan. Video yang beredar di media sosial menunjukkan kepanikan di tengah jalan, dengan banyak kendaraan yang terparkir sembarangan. “Kami semua merasa takut. Tidak ada tempat yang aman,” ujar salah satu warga yang terjebak dalam kepanikan.
Serangan ini juga menarik perhatian internasional, dengan beberapa negara yang menyerukan deeskalasi dan dialog. Para diplomat berusaha untuk mediasi, namun situasi tetap tegang. “Kami berharap semua pihak dapat menahan diri dan mencari solusi damai,” kata seorang diplomat dari Uni Eropa.
Ketegangan yang terus meningkat di wilayah tersebut menunjukkan bahwa konflik Israel-Palestina masih jauh dari selesai. Dengan Netanyahu di tempat aman, pemerintah Israel kini fokus pada upaya meredakan situasi dan melindungi warga. Komunitas internasional diharapkan dapat berperan dalam menciptakan perdamaian di kawasan yang dilanda konflik ini.