Putaran keempat perundingan nuklir antara Amerika Serikat dan Iran dijadwalkan untuk berlangsung pada 3 Mei 2025 di Eropa, sebagaimana dilaporkan oleh Axios pada Sabtu (26/4), mengutip seorang pejabat AS. Dalam perundingan yang telah dilakukan sebelumnya, pejabat AS menggambarkan pembicaraan yang diselenggarakan di Oman sebagai “positif dan produktif”. Diskusi tersebut berlangsung lebih dari empat jam dan melibatkan baik keterlibatan langsung maupun tidak langsung dari kedua pihak. Meskipun banyak aspek yang masih perlu dibahas, terdapat kemajuan yang signifikan yang menunjukkan kemungkinan tercapainya kesepakatan yang lebih solid dalam waktu dekat.
Menteri Luar Negeri Oman, Badr Albusaidi, sebelumnya mengonfirmasi bahwa putaran berikutnya dari perundingan ini akan dilaksanakan pada 3 Mei, meskipun lokasi pasti di Eropa masih belum diumumkan. Sebelumnya, putaran kedua pembicaraan telah digelar di Roma, Italia, pada 19 April lalu. Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, mengungkapkan bahwa pembicaraan kali ini terasa lebih serius, dengan kedua pihak mulai menyentuh rincian teknis terkait isu nuklir yang sangat penting. Araghchi juga menambahkan bahwa Iran merasa optimis terhadap kelanjutan pembicaraan ini, meskipun tetap tetap hati-hati dalam menilai kemajuan yang ada.
Presiden AS Donald Trump, yang sebelumnya mengancam akan mengambil tindakan militer terhadap Iran, tetap berpegang pada klaimnya bahwa Iran tidak boleh memiliki senjata nuklir. Pernyataan ini menjadi titik fokus utama dalam pembicaraan, mengingat keinginan Amerika Serikat untuk menggantikan perjanjian nuklir 2015 dengan kesepakatan baru yang lebih tegas dalam mengatur program nuklir Iran. Seiring berjalannya waktu, kedua pihak terus melakukan diskusi untuk mencapai titik temu yang akan memastikan kestabilan dan keamanan di kawasan.