Pada 6 Desember 2024, Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) mengeluarkan laporan terbaru yang menyebutkan bahwa perang dagang dan kebijakan proteksionisme telah menjadi faktor utama yang memberatkan ekonomi dunia. Dalam laporan tersebut, OECD memperingatkan bahwa ketegangan perdagangan antara negara-negara besar, terutama Amerika Serikat dan China, serta kebijakan proteksionis yang semakin meluas, dapat memperlambat pemulihan ekonomi global pasca-pandemi dan menghambat pertumbuhan jangka panjang.
OECD menilai bahwa perang dagang, yang ditandai dengan tarif impor tinggi dan pembatasan perdagangan antarnegara, telah mengurangi arus perdagangan internasional dan menyebabkan ketidakpastian ekonomi. Hal ini berdampak pada investasi global yang terhambat, serta meningkatkan biaya bagi perusahaan-perusahaan yang tergantung pada rantai pasokan internasional. Laporan tersebut juga menyoroti bahwa tarif yang dikenakan dalam perang dagang sering kali mendorong negara-negara untuk mencari pasar alternatif, yang bisa mempengaruhi kestabilan ekonomi global.
Selain itu, OECD juga mengungkapkan bahwa semakin banyak negara yang menerapkan kebijakan proteksionisme, seperti pembatasan impor dan dukungan berlebihan untuk industri domestik. Kebijakan tersebut, meskipun bertujuan untuk melindungi ekonomi dalam negeri, justru memperburuk ketegangan global dan menciptakan iklim perdagangan yang lebih terbatas. OECD memperingatkan bahwa proteksionisme yang semakin meluas berpotensi mengurangi daya saing global dan memperburuk ketidaksetaraan ekonomi di berbagai negara.
OECD memperkirakan bahwa perang dagang dan proteksionisme dapat menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia pada tahun-tahun mendatang. Dalam laporan tersebut, lembaga ini memprediksi bahwa ekonomi global hanya akan tumbuh sekitar 2,3% pada 2025, lebih rendah dari angka sebelumnya yang diprediksi sebesar 2,9%. Meskipun beberapa negara, terutama negara berkembang, dapat merasakan pertumbuhan positif, ketegangan perdagangan dan kebijakan proteksionis diperkirakan akan menjadi hambatan utama dalam mempercepat pemulihan ekonomi dunia.
OECD menegaskan bahwa penyelesaian perang dagang dan pengurangan kebijakan proteksionisme akan sangat penting untuk mengurangi ketidakpastian ekonomi global dan mendorong pemulihan yang lebih stabil. Dalam menghadapi tantangan ini, OECD mendorong negara-negara untuk bekerja sama dalam menciptakan kebijakan perdagangan yang lebih terbuka dan inklusif guna memastikan pertumbuhan ekonomi global yang berkelanjutan.