Kementerian Pendidikan, Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) tengah menjadi sorotan publik setelah ratusan Aparatur Sipil Negara (ASN) menggelar aksi protes di kantor mereka. Aksi tersebut memicu perhatian media sosial dan menjadi bahan perbincangan hangat di kalangan netizen. Salah satu momen yang mencuri perhatian adalah ketika mobil berpelat nomor RI 25, yang diketahui digunakan oleh Menteri Pendidikan, Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Satryo Soemantri, diteriaki oleh massa yang sedang menggelar aksi tersebut.
Video yang beredar di media sosial menunjukkan mobil berwarna hitam dengan pelat nomor RI 25 melintas di area gedung parkiran kantor Kemendiktisaintek, dan secara bersamaan, massa ASN yang hadir mulai berteriak serempak, “Turun, turun, turun!” Sementara mobil tersebut tetap melaju meninggalkan area kantor, ketegangan terlihat jelas di antara para pegawai kementerian.
Aksi ini dilakukan sebagai bentuk protes terhadap kebijakan mendadak yang diambil oleh Menteri Satryo Soemantri terkait pemecatan salah seorang pegawai Kemendiktisaintek, Neni Herlina. Pegawai tersebut diberhentikan tanpa penjelasan yang jelas, yang memicu dugaan adanya kesalahpahaman dalam pelaksanaan tugas. Ketua Paguyuban Pegawai Dikti, Suwitno, menyatakan bahwa pemberhentian tersebut didasarkan pada fitnah atau prasangka buruk bahwa Neni Herlina telah menerima sesuatu yang tidak seharusnya, meski hal itu tidak terbukti.
Selain berorasi, ASN yang hadir dalam aksi juga membawa spanduk dan karangan bunga yang berisi sindiran kepada Menteri Satryo. Mereka menyanyikan lagu kebangsaan seperti “Indonesia Raya” dan “Bagimu Negeri,” serta meneriakkan yel-yel untuk menunjukkan rasa kecewa dan protes mereka terhadap kebijakan yang dinilai tidak adil. Beberapa di antara mereka meyakini bahwa keputusan tersebut tidak tepat dan berharap agar Menteri Satryo Soemantri memberikan penjelasan yang lebih jelas terkait alasan pemecatan tersebut.
Di tengah protes ini, perhatian publik juga tertuju pada kendaraan yang digunakan oleh Menteri Satryo Soemantri, yaitu sebuah Toyota Crown Hybrid 2.5 HV G-Executive. Mobil ini dikenal sebagai kendaraan resmi yang digunakan oleh menteri di era pemerintahan Presiden Joko Widodo. Dikenal dengan mesinnya yang efisien dan ramah lingkungan, Toyota Crown ini memiliki mesin dengan kapasitas 2.487 cc Dynamic Force Engine yang mampu menghasilkan tenaga sebesar 184 PS serta torsi maksimum 221 Nm. Kombinasi mesin listrik dan mesin bakar memberikan efisiensi bahan bakar yang sangat baik, dengan konsumsi sekitar 20,8 km/L.
Keberadaan Toyota Crown ini semakin menambah sorotan terhadap kehidupan pribadi Menteri Satryo Soemantri, yang semakin terjerat dalam kontroversi yang tengah berlangsung. Di balik kemewahan mobil tersebut, protes yang dilakukan oleh ASN Kemendiktisaintek ini semakin menunjukkan ketegangan antara pemerintah dan pegawai di sektor pendidikan dan teknologi tinggi. Apakah ini akan menjadi titik balik dalam kebijakan Menteri Satryo Soemantri? Waktu yang akan menjawab.