Menteri Luar Negeri RI, Sugiono, mengajukan tiga langkah utama kepada Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) dalam merespons situasi Palestina yang masih genting dan terancam oleh potensi mandeknya gencatan senjata dengan Israel. Dalam Konferensi Tingkat Menteri Luar Biasa OKI di Jeddah, Arab Saudi, Jumat (7/3), ia menekankan pentingnya memastikan kesepakatan gencatan senjata tetap dipatuhi semua pihak, termasuk menjaga kelancaran akses bantuan kemanusiaan ke Gaza. Menurutnya, penghentian distribusi bantuan oleh Israel merupakan pelanggaran serius terhadap hukum internasional dan HAM.
Langkah kedua yang diusulkan adalah memastikan pemulihan dan rekonstruksi Gaza dilakukan demi kepentingan rakyat Palestina tanpa adanya pemindahan paksa dengan alasan apa pun. Indonesia menyatakan kesiapannya untuk berkontribusi dalam rekonstruksi Gaza dengan bekerja sama dengan organisasi kemanusiaan. Menlu juga menyampaikan dukungan terhadap Deklarasi Kairo yang disepakati negara-negara Arab terkait pemulihan Gaza.
Langkah ketiga adalah memperkuat upaya mewujudkan solusi dua negara yang semakin mendapat dukungan global. Sugiono mendorong agar negara-negara OKI meningkatkan perannya dalam mendukung Palestina serta memperkuat badan PBB untuk pengungsi Palestina, UNRWA. Selain itu, ia menegaskan pentingnya mendesak Dewan Keamanan PBB agar menghasilkan resolusi konkret demi terwujudnya solusi dua negara.
Dalam pertemuan tersebut, OKI menyepakati dua resolusi, yakni dukungan terhadap rekonstruksi Gaza serta pemulihan keanggotaan Suriah di OKI yang sebelumnya dibekukan sejak 2012. Konferensi ini dihadiri oleh 46 negara anggota OKI, termasuk Indonesia, Arab Saudi, Malaysia, Maroko, dan Turki.