Pada 28 November 2024, mantan Ketua Bank Sentral China, Zhou Xiaochuan, dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan setempat atas tuduhan korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan. Keputusan ini mengejutkan dunia internasional karena Zhou Xiaochuan merupakan salah satu pejabat senior yang sangat dihormati di dunia finansial. Pengadilan menyatakan bahwa Zhou telah melakukan tindak pidana besar yang merugikan negara dan masyarakat, termasuk penggelapan dana publik serta menerima suap dalam jumlah yang sangat besar.
Zhou Xiaochuan, yang menjabat sebagai Ketua Bank Sentral China dari tahun 2002 hingga 2018, telah lama dipandang sebagai sosok yang berperan penting dalam kebijakan moneter China. Namun, setelah pensiun, dia terjerat dalam serangkaian penyelidikan yang mengungkapkan praktik korupsi tingkat tinggi. Investigasi menemukan bahwa Zhou terlibat dalam transaksi ilegal yang merugikan keuangan negara serta menerima suap dari sejumlah perusahaan besar yang mendapat keuntungan dari kebijakan moneter yang dibuat di masa pemerintahannya.
Keputusan untuk menjatuhkan hukuman mati kepada mantan pejabat tinggi seperti Zhou Xiaochuan memicu kekhawatiran tentang dampaknya terhadap stabilitas sektor keuangan China. Beberapa analis berpendapat bahwa keputusan ini bisa memengaruhi kepercayaan internasional terhadap kebijakan keuangan China. Meskipun demikian, pemerintah China menegaskan bahwa mereka akan terus menegakkan hukum tanpa pandang bulu, guna menjaga integritas sistem keuangan negara dan mencegah penyalahgunaan kekuasaan di masa depan.
Keputusan pengadilan ini menarik perhatian internasional, mengingat latar belakang Zhou yang sangat berpengaruh dalam dunia ekonomi global. Beberapa negara dan organisasi internasional mengungkapkan kekhawatiran tentang transparansi sistem peradilan China, sementara yang lain menganggap bahwa hukuman ini menunjukkan komitmen pemerintah China untuk memberantas korupsi, terlepas dari kedudukan politik dan jabatan pejabat yang terlibat.
Meskipun hukuman mati telah dijatuhkan, proses hukum di China masih memungkinkan adanya banding atas keputusan tersebut. Namun, jika putusan ini tetap berlaku, Zhou Xiaochuan akan menjadi salah satu mantan pejabat tinggi negara yang dihukum mati atas kasus korupsi. Keputusan ini diperkirakan akan menjadi titik balik dalam upaya pemerintah China untuk memberantas korupsi di kalangan pejabat publik.