Pada tanggal 2 Januari 2025, Malaysia secara resmi mengambil alih jabatan sebagai ketua Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) untuk tahun 2025. Ini merupakan kali kelima Malaysia memegang posisi tersebut sejak ASEAN didirikan pada tahun 1967, menunjukkan komitmen negara ini dalam memimpin kerjasama regional.
Proses serah terima jabatan berlangsung pada penutupan KTT ASEAN ke-44 dan ke-45 yang diadakan di Vientiane, Laos, pada bulan Oktober 2024. Perdana Menteri Laos, Sonexay Siphandone, secara simbolis menyerahkan kepemimpinan kepada Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim. Momen ini menandai transisi penting dalam kepemimpinan ASEAN dan menegaskan peran Malaysia dalam kerjasama regional.
Anwar Ibrahim akan memimpin ASEAN dengan tema “Inklusivitas dan Keberlanjutan”. Tema ini mencerminkan fokus Malaysia untuk menangani berbagai isu mendesak di kawasan, termasuk sengketa di Laut China Selatan dan konflik yang sedang berlangsung di Myanmar. Dengan pendekatan ini, Malaysia berupaya menciptakan lingkungan yang lebih harmonis dan berkelanjutan bagi semua negara anggota.
Sepanjang tahun 2025, Malaysia akan menjadi tuan rumah lebih dari 300 pertemuan dan program utama. Negara ini berencana untuk meluncurkan berbagai inisiatif di bidang kecerdasan buatan (AI), energi baru terbarukan, pariwisata, dan perawatan kesehatan. Agenda tersebut menunjukkan komitmen Malaysia untuk mendorong kemajuan teknologi dan kolaborasi antar negara anggota ASEAN.
Salah satu acara penting yang akan diselenggarakan adalah KTT perdana ASEAN-Gulf Cooperation Council (GCC) Plus China pada bulan Mei 2025. Pertemuan ini diharapkan dapat memperkuat hubungan antara ASEAN dengan negara-negara mitra strategis dan meningkatkan kerjasama dalam berbagai sektor, termasuk ekonomi dan keamanan.
Dengan Malaysia menjabat sebagai ketua ASEAN untuk tahun 2025, semua pihak berharap bahwa kepemimpinan ini akan membawa perubahan positif bagi kawasan Asia Tenggara. Tahun ini menjadi kesempatan bagi Malaysia untuk menunjukkan kemampuannya dalam memimpin dialog dan kerjasama antar negara anggota. Dengan tema inklusivitas dan keberlanjutan, diharapkan ASEAN dapat menghadapi tantangan global dengan lebih solid dan bersatu.