Laporan terbaru mengungkapkan bahwa konflik yang berkepanjangan di Gaza telah menimbulkan kerusakan ekonomi yang sangat parah. Banyak individu yang sebelumnya menikmati kehidupan yang lebih baik kini terpaksa menghadapi kenyataan pahit, kehilangan kestabilan ekonomi akibat dampak perang yang tak kunjung reda.
Perang yang dimulai pada 7 Oktober 2023 telah merusak infrastruktur dan mengganggu berbagai sektor ekonomi di Gaza. Syeikh Anbar, seorang akademisi yang kini tinggal di pengungsian, menggambarkan kondisi di lapangan sebagai sangat memprihatinkan. “Ekonomi masyarakat Gaza telah benar-benar terhenti, dan banyak pengusaha yang dulunya makmur kini kehilangan segalanya,” ujarnya. Pernyataan ini menyoroti betapa luasnya dampak perang terhadap kehidupan warga Gaza.
Banyak orang yang sebelumnya hidup dengan cukup kini harus berjuang untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka. Anbar menceritakan pengalamannya bersama keluarga yang terpaksa berpindah tempat tinggal hingga delapan kali selama tujuh bulan terakhir. “Kami hidup dalam kondisi sangat terbatas, tidak ada fasilitas yang memadai, dan makanan menjadi sangat langka,” ungkapnya. Kisah ini mencerminkan kesulitan hidup yang dialami oleh mereka yang terperangkap dalam konflik.
Sebelum perang, banyak orang Gaza yang menikmati kehidupan yang lebih baik, dengan memiliki usaha dan pekerjaan tetap. Namun, situasi kini telah berubah drastis. Bahkan para akademisi yang sebelumnya memiliki gaji yang cukup besar kini hanya bisa menerima sebagian kecil dari penghasilan mereka. “Dari 1.500 dolar AS per bulan, kini hanya tersisa sekitar 200-300 dolar,” kata Anbar, menyoroti penurunan drastis dalam pendapatan.
Krisis yang terjadi tidak hanya mempengaruhi individu, tetapi juga menciptakan permasalahan kemanusiaan yang lebih besar. Banyak warga Gaza sekarang bergantung pada bantuan dari negara-negara tetangga dan organisasi kemanusiaan untuk bertahan hidup. “Kami sangat bergantung pada bantuan luar untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan,” tambah Anbar.
Dengan kondisi ekonomi yang semakin buruk akibat perang, harapan untuk pemulihan di tahun 2025 semakin tipis. Meskipun ada harapan untuk perubahan yang lebih baik, tantangan besar tetap harus dihadapi. Semua pihak diundang untuk peduli dengan situasi ini dan berusaha meringankan beban yang ditanggung oleh masyarakat Gaza yang terjebak dalam konflik yang tak kunjung berakhir.