Iran mengumumkan peluncuran pangkalan angkatan laut bawah tanah yang baru di lokasi rahasia di Teluk Persia. Pangkalan ini dibangun oleh Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) dan ditujukan untuk meningkatkan kemampuan pertahanan negara di tengah ketegangan yang meningkat dengan Amerika Serikat dan Israel.
Pangkalan yang dibangun pada kedalaman 500 meter ini diungkapkan kepada publik pada 18 Januari 2025, bersamaan dengan latihan militer yang dilakukan oleh IRGC. Keputusan untuk membangun pangkalan ini muncul sebagai respons terhadap kekhawatiran akan potensi serangan dari AS dan sekutunya. Ini menunjukkan bahwa Iran berusaha untuk memperkuat posisi defensifnya dalam menghadapi ancaman luar.
Pangkalan ini dirancang untuk menampung sejumlah kapal perang, termasuk versi baru dari speedboat penghindar radar kelas Taregh yang mampu meluncurkan rudal jelajah. Kepala IRGC, Jenderal Hossein Salami, menyatakan bahwa fasilitas ini merupakan bagian dari strategi untuk melindungi kepentingan nasional Iran di perairan yang dianggap vital. Ini mencerminkan upaya Iran untuk meningkatkan kapabilitas militernya secara signifikan.
Latihan militer yang dilakukan bersamaan dengan pengumuman pangkalan baru ini mencakup simulasi pertahanan instalasi nuklir Iran dari serangan musuh. Latihan tersebut menunjukkan kesiapan militer Iran dalam menghadapi berbagai skenario ancaman. Ini menunjukkan bahwa Iran tidak hanya fokus pada pembangunan infrastruktur militer tetapi juga pada kesiapan operasional pasukan.
Pengumuman mengenai pangkalan rahasia ini diperkirakan akan memicu reaksi negatif dari AS dan Israel, yang selama ini mengawasi perkembangan militer Iran dengan cermat. Banyak analis memperkirakan bahwa langkah ini dapat meningkatkan ketegangan di kawasan Timur Tengah. Ini mencerminkan bagaimana kebijakan pertahanan suatu negara dapat mempengaruhi stabilitas regional.
Dengan pembangunan pangkalan rahasia ini, semua pihak berharap agar Iran dapat menjaga kedaulatan dan keamanan nasionalnya tanpa meningkatkan ketegangan lebih lanjut di kawasan. Diharapkan bahwa diplomasi internasional dapat berperan dalam meredakan situasi dan mencegah konflik bersenjata. Keberhasilan dalam menciptakan stabilitas akan menjadi indikator penting bagi masa depan hubungan internasional di Timur Tengah.