Setiap tahun pada tanggal 15 Syaban, dua minggu sebelum dimulainya bulan suci Ramadhan, masyarakat Uni Emirat Arab (UEA) merayakan tradisi yang penuh warna dan kegembiraan, yaitu Hag Al Laila. Perayaan ini bukan sekadar momen seru bagi anak-anak, tetapi juga merupakan waktu untuk berbagi kebahagiaan, meningkatkan rasa kebersamaan, dan mengajarkan nilai-nilai kemurahan hati di tengah masyarakat.
Keunikan Tradisi Hag Al Laila
Hag Al Laila menjadi waktu yang sangat dinantikan oleh anak-anak di UEA. Pada malam perayaan ini, mereka mengenakan pakaian tradisional yang cerah dan membawa tas anyaman berwarna-warni. Mereka berkeliling dari rumah ke rumah di lingkungan mereka sambil menyanyikan lagu khas. Dengan semangat ceria, mereka meminta manisan dari tetangga dengan ucapan seperti, “Atoona Hag Al Laila” yang berarti “Berilah kami manisan untuk malam ini” atau “Atoona Allah yaa’teekoum bet Makah yewadeekoum,” yang artinya “Berilah kami, dan semoga Tuhan memberikan berkah serta kesempatan mengunjungi Mekkah.”
Tradisi ini dipercaya berasal dari kebiasaan Fatima, putri Nabi Muhammad, yang dahulu membagikan manisan kepada masyarakat dua minggu sebelum Ramadhan dimulai. Momen ini pun menjadi simbol kebersamaan yang menghubungkan generasi-generasi di UEA, di mana anak-anak tak hanya menerima permen, tetapi juga sering kali diberi kacang atau uang sebagai hadiah. Bahkan, beberapa rumah menyediakan cangkir kecil agar anak-anak bisa mengumpulkan lebih banyak permen.
Nilai Kebersamaan dalam Hag Al Laila
Perayaan Hag Al Laila tidak hanya memanjakan anak-anak, tetapi juga melibatkan seluruh anggota keluarga dalam suasana kebersamaan. Keluarga-keluarga berkumpul untuk menikmati hidangan khas, salah satunya adalah luqaimaat, bola-bola adonan goreng yang disiram dengan madu kurma. Hidangan ini menjadi bagian tak terpisahkan dari perayaan, menggambarkan kehangatan dan kedekatan dalam setiap rumah.
Menurut Ahmed Al Jafflah, Manajer Protokol dan Presenter Senior di Sheikh Mohammed Bin Rashid Al Maktoum Centre for Cultural Understanding (SMCCU), Hag Al Laila adalah waktu yang mengajarkan nilai kebersamaan dan kemurahan hati. “Perayaan ini berfokus pada kebahagiaan anak-anak, dengan memberikan mereka manisan atau kacang dari setiap rumah yang mereka kunjungi,” ujar Al Jafflah.
Kenangan Tak Terlupakan
Bagi banyak orang, kenangan tentang Hag Al Laila akan selalu dikenang sepanjang hidup. Al Jafflah sendiri berbagi kenangan indah dari masa kecilnya saat ibunya membuat luqaimaat dan memberinya sirup kurma untuk dituangkan di atas bola-bola goreng tersebut. “Saya pernah tertangkap basah memakan seluruh luqaimaat sebelum dimasukkan ke dalam panci. Itu kenangan yang selalu saya ingat dari Hag Al Laila,” kenangnya.
Persiapan Menyambut Ramadhan
Hag Al Laila bukan hanya tentang kegembiraan dan perayaan, tetapi juga merupakan bagian dari persiapan menyambut bulan Ramadhan yang penuh berkah. Selain memberikan kebahagiaan bagi anak-anak, perayaan ini mengajarkan pentingnya berbagi, mempererat tali persaudaraan, dan menciptakan kenangan manis yang akan dikenang oleh setiap keluarga.
Dengan demikian, Hag Al Laila lebih dari sekadar tradisi tahunan. Ia adalah momen yang mengajarkan nilai-nilai moral yang akan terus diwariskan dari generasi ke generasi, menjaga semangat berbagi dan kebersamaan dalam masyarakat. Sebuah perayaan yang mengingatkan kita tentang pentingnya saling peduli dan berbagi kasih sayang, terutama menjelang bulan Ramadhan yang penuh berkah.