Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) terus berinovasi dalam mengembangkan sektor pariwisata dengan menghadirkan berbagai acara berkualitas. Salah satu agenda bergengsi yang kembali digelar tahun ini adalah Jogja Fashion Week (JFW), ajang fesyen yang telah menjadi ikon mode di Indonesia. Meski menghadapi kebijakan efisiensi anggaran sebagaimana diatur dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025, Pemda DIY tetap berupaya menjaga geliat industri kreatif dan pariwisata agar terus berkembang.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan DIY, Yuna Pancawati, mengungkapkan bahwa meskipun alokasi dana keistimewaan untuk JFW mengalami pemotongan hingga 40 persen, komitmen untuk menyelenggarakan ajang ini tetap kuat. “Kami semua terdampak oleh Inpres 1 Tahun 2025, tetapi Pemda DIY berusaha memastikan JFW tetap berjalan optimal. Dengan menggandeng berbagai komunitas fesyen dan pelaku industri terkait, kami ingin memastikan acara ini tetap menjadi magnet bagi wisatawan,” ujarnya pada Rabu (26/2/2025).
Selain dukungan dari komunitas mode, Pemda DIY juga bekerja sama dengan asosiasi perhotelan dan restoran (PHRI), serta berbagai organisasi yang bergerak di bidang pariwisata. Harapannya, JFW bukan hanya sekadar peragaan busana, tetapi juga menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi lokal dengan meningkatnya kunjungan wisatawan dan transaksi bisnis sepanjang acara.
Puncak Tren Fesyen Global di JFW 2025
Aulia Sunhandhika, Project Manager JFW 2025, menyampaikan bahwa gelaran tahun ini akan berlangsung pada 7-10 Agustus 2025 di Jogja Expo Center. JFW akan menghadirkan berbagai kegiatan menarik, termasuk pameran produk fesyen, sesi edukasi, serta peragaan busana yang mempertemukan desainer dengan calon pembeli potensial.
“JFW menjadi platform strategis bagi para pelaku usaha fesyen untuk berinteraksi dan membangun jaringan bisnis yang berkelanjutan. Acara ini akan menjadi wadah efektif bagi desainer, produsen, dan konsumen untuk menjalin komunikasi ekonomi yang lebih kuat,” jelas Aulia.
Pameran ini akan menampilkan lebih dari 130 tenant terkurasi, yang menghadirkan produk-produk fesyen eksklusif dan berkualitas tinggi. Sementara itu, peragaan busana JFW 2025 akan melibatkan lebih dari 96 desainer profesional, 12 desainer muda berbakat, serta 12 desainer busana anak-anak. Lebih dari 1.000 karya mode akan ditampilkan dalam 10 sesi fashion show, dengan kehadiran Guest Designer setiap harinya yang akan menambah daya tarik acara.
Tak hanya itu, kemeriahan JFW 2025 semakin lengkap dengan berbagai agenda pendukung, seperti seminar, talkshow, presentasi produk, kompetisi desainer muda, serta business matching. Sebagai bagian dari strategi promosi dan sosialisasi, berbagai program pra-acara juga telah disiapkan, termasuk audisi model dan berbagai aktivitas promosi yang melibatkan banyak pihak.
Jogja Fashion Week 2025 bukan sekadar perayaan dunia mode, melainkan bagian dari langkah strategis untuk memperkuat industri kreatif dan meningkatkan daya tarik wisata Yogyakarta. Dengan sinergi yang semakin luas, diharapkan JFW menjadi ajang yang tidak hanya menarik minat wisatawan, tetapi juga memperkuat posisi Yogyakarta sebagai pusat fesyen di Indonesia dan mancanegara.