Pada tanggal 30 Oktober 2024, BYD, produsen kendaraan listrik terkemuka asal Tiongkok, resmi meluncurkan pikap listrik terbarunya, Shark, di Kamboja. Peluncuran ini menandai langkah strategis BYD untuk memasuki pasar Asia Tenggara, yang semakin menunjukkan minat terhadap kendaraan ramah lingkungan.
Pikap Shark dilengkapi dengan berbagai fitur canggih, termasuk teknologi baterai lithium-ion yang menawarkan daya tahan dan efisiensi tinggi. Dengan kapasitas angkut yang besar, Shark dirancang untuk memenuhi kebutuhan konsumen baik di sektor industri maupun pribadi, menjadikannya pilihan ideal untuk berbagai keperluan.
Keunggulan utama dari pikap listrik ini adalah emisi nol yang dihasilkan selama operasionalnya. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah Kamboja untuk mengurangi polusi dan mendukung keberlanjutan lingkungan. BYD berharap bahwa peluncuran Shark dapat mendorong lebih banyak pengguna beralih ke kendaraan listrik.
Respons awal dari pasar sangat positif, dengan banyak konsumen menunjukkan antusiasme terhadap kendaraan listrik ini. Beberapa dealer di Kamboja melaporkan adanya peningkatan minat dan permintaan untuk produk BYD, menandakan bahwa masyarakat mulai mempertimbangkan alternatif kendaraan yang lebih ramah lingkungan.
Dengan peluncuran Shark, BYD berencana untuk memperluas jangkauannya di Asia Tenggara. Kamboja menjadi titik awal, dan perusahaan berharap untuk memasuki pasar negara-negara lain di kawasan ini, seperti Thailand dan Vietnam, yang juga menunjukkan potensi besar untuk kendaraan listrik.
Untuk mendukung penggunaan kendaraan listrik, BYD juga berkomitmen untuk berkolaborasi dengan pemerintah dan mitra lokal dalam pengembangan infrastruktur pengisian daya. Langkah ini diharapkan dapat memudahkan pengguna dalam mengakses layanan pengisian dan mendorong lebih banyak orang untuk beralih ke kendaraan listrik.
Dengan peluncuran pikap listrik Shark, BYD tidak hanya menghadirkan inovasi teknologi, tetapi juga berkontribusi pada upaya global untuk keberlanjutan. Diharapkan, kehadiran kendaraan ini dapat memberikan dampak positif bagi industri otomotif di Kamboja dan menginspirasi negara-negara lain di kawasan Asia Tenggara untuk lebih memperhatikan lingkungan.