Pemerintah Amerika Serikat mengumumkan bahwa mereka telah menyelesaikan peraturan yang melarang penggunaan teknologi dari China dan Rusia dalam mobil pintar yang dipasarkan di negara tersebut. Keputusan ini diambil sebagai langkah untuk meningkatkan keamanan nasional dan melindungi infrastruktur transportasi dari potensi risiko siber. Ini menunjukkan komitmen AS untuk menjaga keamanan kendaraan yang terhubung dengan internet.
Peraturan ini merupakan hasil dari penyelidikan yang dimulai pada bulan Maret 2024, di mana pemerintahan Presiden Joe Biden mengevaluasi risiko keamanan terkait perangkat lunak dan perangkat keras yang digunakan dalam kendaraan. Pemerintah khawatir bahwa teknologi dari China dan Rusia dapat digunakan untuk meretas kendaraan atau melacak pergerakan mobil melalui komunikasi yang tidak aman. Ini mencerminkan perhatian serius AS terhadap ancaman siber yang semakin meningkat di era digital.
Peraturan baru ini akan melarang penggunaan dan pengujian perangkat keras serta perangkat lunak dari China dan Rusia dalam sistem mengemudi otomatis dan sistem komunikasi kendaraan. Meskipun fokus utama adalah pada perangkat lunak, beberapa perangkat keras juga akan termasuk dalam larangan ini. Dengan demikian, mobil baru yang terhubung ke internet tidak akan dapat menggunakan teknologi asal dua negara tersebut. Ini menunjukkan bahwa pemerintah berusaha untuk menciptakan lingkungan berkendara yang lebih aman bagi warganya.
Larangan ini diharapkan akan berdampak signifikan pada industri otomotif, terutama bagi produsen mobil asal China yang ingin memasuki pasar AS. Jika kendaraan mereka menggunakan teknologi terhubung, mereka tidak akan diizinkan untuk dijual di Amerika Serikat. Ini mencerminkan tantangan besar bagi perusahaan-perusahaan otomotif global dalam memenuhi regulasi ketat yang ditetapkan oleh pemerintah AS.
Pihak-pihak terkait, termasuk produsen mobil dan pakar industri, telah memberikan tanggapan beragam terhadap peraturan ini. Beberapa mendukung langkah tersebut sebagai upaya untuk melindungi konsumen, sementara yang lain khawatir bahwa larangan ini dapat menghambat inovasi dan kompetisi di pasar otomotif. Ini menunjukkan bahwa kebijakan pemerintah sering kali menimbulkan perdebatan tentang keseimbangan antara keamanan dan kemajuan teknologi.
Dengan finalisasi peraturan larangan mobil pintar berbasis teknologi China dan Rusia, semua pihak kini diajak untuk memahami pentingnya langkah-langkah keamanan dalam industri otomotif. Pemerintah AS menunjukkan bahwa melindungi infrastruktur kritis adalah prioritas utama di tengah ancaman siber global. Ini menjadi momen penting bagi industri otomotif untuk beradaptasi dengan regulasi baru sambil terus berinovasi dalam teknologi kendaraan masa depan.