Gaya berpakaian atau fashion dapat mewakili citra diri seseorang. Fashion juga juga merupakan alat ekspresi diri. Hal inilah yang hendak digaungkan desainer Hartono Gan melalui desain-desainnya yang joyful dengan beragam warna.
“Sudah saatnya kita memperhatikan penampilan karena sebelum kita memperkenalkan diri, kita itu sudah dibaca orang dari apa yang kita pakai. Jadi mau enggak mau fashion itu memainkan peranan penting untuk self branding diri kita sendiri,” tutur Hartono Gan dalam konferensi pers anniversary Lippo Mall Kemang ke-12, Sabtu, 14 September 2024.
Hartono Gan menjadi satu dari 12 desainer ternama lintas generasi yang memeriahkan Twelve Triumphant Lippo Mall Kemang. Petang itu, koleksinya yang dipamerkan di runway mengusung tema rock n roll, terdiri atas 14 look menswear dan 6 look womenswear.
Perayaan individualisme tercermin dari desain yang bold dengan siluet berani serta warna-warna cerah.
Di samping koleksi Hartono Gan, jenama Danar Hadi yang mengajak enam muse dari Gen-Z lebih dulu tampil dengan 36 koleksi batik kekinian.
Jika biasanya batik identik dengan warna-wana sogan, kali ini Danar Hadi mencoba memikat generasi muda dengan motif geometris dinamis, warna-warna ceria, dan desain simple namun stylish lewat koleksi “Kiwari”.
“Yang paling penting adalah stylingnya, desainnya itu yang enggak terlalu ribet tapi functional, yang setiap hari bisa mereka pakai,” tutur Mela Sabina mewakii Danar Hadi.
Setiap akhir pekan, mulai 14-28 September 2024, pengunjung Lippo Mall Kemang akan dapat menikmati Fashion Runway koleksi para desainer. Tak hanya Hartono Gan dan Danar Hadi, melainkan juga Itang Yunasz, Ichwan Thoha, Ai Syarif 1965, OHMMBYBAI (Bai Populo), Sofie, Vinlani (Apa Kabar Atelier), Funky Kebaya, Adrie Basuki, Dani Wilastri dan Ernesto Abram hadir dalam selebrasi 12 tahun pusat perbelanjaan di selatan Jakarta ini.
Fashion enthusiasts yang menyukai gaya retro bisa menikmati koleksi terbaru desainer Ichwan Thoha yang mengambil tema ‘Kencan Buta’.
Ichwan mengatakan, tema tersebut terinspirasi dari fenomena sosial serupa antara era 80’an dengan saat ini, dimana banyak individu berkenalan tidak secara langsung melainkan melalui radio dan media sosial.
“Pada waktu saya remaja, kakak-kakak saya itu terbiasa kenalan dan berkencan dari radio amatir, dan sekarang orang-orang berkenalan dan berkencan melalui aplikasi kencan. Itu inspirasi dari koleksi ‘Kencan Buta’ saya,” tutur Ichwan Thoha yang lahir pada tahun 1971.
Untuk koleksinya ini, Ichwan berkolaborasi dengan pelukis muda–mahasiswa ITB, menampilkan banyak motif abstrak dengan gaya busana tumpuk, siluet boxy dan baggy. Tak ketinggalan dasi kupu-kupu yang menjadi DNA jenamanya, serta warna neon yang identik dengan era ’80an.